Selasa, 23 Juni 2009

DEMAM FACEBOOK

Facebook terusk merebak di kota Pontianak dan mungkin juga di kota-kota lain di Indonesia. di Pontianak hampir setiap hari, khususnya di malam hari antara jam 18.00-22.00 yang namanya warnet atau warung internet ngak pernah sepi. Apalagi di lingkungan kampus Universitas Tanjung pura Pontianak pasti selalu ramai.
Ramainya pengunjung ini dikarenakan adanya kemudahan chating atau berkirim pesan via FB (facebook). Selain itu, dengan adanya facebook ini seseorang dapat berkenalan dengan orang lain yang belum dikenal sama sekali. bahkan bisa berkenalan dengan orang dari negara lain atau chat ke luar negeri dan dapat teman dari negara lain tanpa harus pergi ke negara orang tersebut. Dengan semakin pesatnya teknologi dan peradaban manusia segalanya kini menjadi mudah. namun, amatlah disayangkan bahwa penggunaan layanan facebook ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal oleh mereka yang terlibat di dalamnya. Dari yang saya amati, di Pontianak khususnya di lingkungan Universitas Tanjungpura, hampir semua yang berfacebook itu hanya berkirim-kirim pesan dan membicarakan hal-hal yang menurut saya hanya sebatas obrolan penganti sms di hp semata. Apalagi isi chat atau obrolannya sputar kampus dan kehidupan sehari-hari.
Saya bukannya mau usil atau ikut campur di kehidupan orang lain khusunya mereka yang terlibat chat di FB (facebook). Apapun yang mereka lakukan adalah hak mereka fungsi FB kan sangat jelas sebagai jembatan pergaulan antar umat manusia. Hanya saja yang saya sayangkan adalah mengapa mereka yang berfecabook ria itu tak pernah berpikir untuk mempromosikan wisata di Kalimantan Barat khususnya di daerah-daerah tempat tinggal mereka masing-masing. Padahal dengan adanya Facebook kita bisa mempromosikan objek wisata di daerah masing-masing bahkan kita juga bisa menyakinkan orang asing untuk datang ke daerah wisata kita. Kalimantan Barat dan Kota Pontianak sangat banyak memiliki objek wisata yang menarik. Contoh Museum di Jalan A. Yani, Pura Hindu di jalan Adisucipto,Tugu khatulistiwa di daerah Siantan. Ini baru di kota Pontianak dan masih banyak lagi di daerah yang lainnya seperti Singkawang, Sanggau dan Ketapang.
Mungkin bagi kita tempat itu biasa-biasa saja dan tidak layak untuk di jadikan sebagai objek wisata. Tapi setiap kepala manusia itu bedakan cara berpikirnya. Jelek bagi kita mungkin bagus bagi orang lain. Ilustrasinya begini, kata "cantik", kata "enak" dan kata "indah" itukan tegantung nilai rasa seseorang. Mungkin anda menganggap bahwa pasangan anda itu cantik bagi anda, tapi belum tentu bagi saya dan orang lain. Begitu juga kata enak. Mungkin menurut anda makanan paling enak adalah bakso, tapi tidak bagi saya. Bagi saya yang enak adalah pecel lele. Anda mungkin kenal yang namanya tempoyak makanan khas kalimantan barat yang terbuat dari buah durian. Siapa pun yang pernah makan tempoyak pasti akan bilang bahwa tempoyak itu enak dan sangat nikmat menjadi teman makan nasi di piring. Itu jika anda pernah mencicipinya atau paling tidak makan tempoyak. Lantas bagaimana dengan orang Di luar pulau KALBAR yang belum mengenal tempoyak? Tentu mereka akan merasa jijik jika melihat bentuknya yang tak karuan dan lebih mirip muntah orang yang habis makan bubur itu.
Tak ada salahnya bunyi pepatah "tak kenal maka tak sayang" itu. Jika kita tak mengenalkan objek wisata yang kita miliki lantas bagaimana orang lain bisa mengenalnya? Ayo anak-anak muda Kalbar laungkanlah sedikit waktumu sekedar untuk mempromosikan Objek Wisata Daerah mu! Belum terlambat kok. Maju terus Kalbar ku, maju terus Indonesia ku.